Kota Solo, atau Surakarta, adalah destinasi yang memesona dengan kekayaan warisan budaya dan tradisi Jawa-nya. Kota ini bukan hanya terkenal dengan pesonanya, tetapi juga dengan kuliner khas yang memanjakan lidah. Kuliner di Solo begitu beragam dan memikat, mulai dari lezatnya Timlo Solo, kelezatan Cabuk Rambak, kehangatan Nasi Liwet Solo, dan masih banyak lagi. Tidak hanya itu, Solo juga menjadi tempat tinggal bagi tokoh-tokoh hebat, termasuk Presiden Joko Widodo. Kota Solo juga turut menyumbangkan ragam jajanan yang tak kalah menarik.
Tidak perlu bingung Kata Kawan sudah merangkum 10+ rekomendasi kuliner Solo yang layak kamu coba.
Daftar Isi
1. Warung Selat Mbak Lies
Kuliner khas Solo yang tidak boleh dilewatkan adalah Selat Solo, sebuah sajian kuliner yang mirip dengan ‘fresh-salad’ ala Solo. Bagi mereka yang sedang menjelajahi kota ini, merasakan cita rasa Selat Solo di sekitar Jalan Veteran, Solo, adalah suatu keharusan.
Lokasi warung kuliner di Solo ini memang tersembunyi sedikit, tepatnya berada di Gang II No 42, Serengan. Namun, tenang saja, usaha untuk menemukan tempat ini akan segera terbayar lunas ketika lidah Anda disajikan dengan kelezatan Selat Solo yang memukau.
Dengan hanya mengeluarkan uang sekitar Rp28.000, Anda dapat menikmati satu porsi Selat Solo yang melibatkan potongan daging sapi masak semur, galantin, telur rebus, wortel, buncis, kentang goreng, daun selada, acar mentimun, dan irisan bawang merah. Jangan lewatkan kuah segar dan mustard yang terbuat dari cuka dan campuran kuning telur, memberikan sentuhan sempurna pada nikmatnya sajian kuliner ini.
Selain menyajikan hidangan lezat, Warung Selat Mbak Lies juga memikat hati dengan dekorasi interior yang unik. Di dalamnya, Anda akan menemukan berbagai ornamen keramik, mulai dari piring hiasan dinding, guci, hingga lukisan, yang disusun dengan indah dan memberikan nuansa yang menambah keasikan saat menikmati makanan lezat tersebut.
2. Nasi Liwet Wongso Lemu
Nasi Liwet memang menjadi must-try ketika berada di Solo, dan salah satu warung yang terkenal dengan kelezatannya adalah Nasi Liwet Wongso Lemu. Warung ini telah berdiri sejak tahun 1950 dan selalu ramai dengan pengunjung setianya.
Untuk yang belum familiar, Nasi Liwet terdiri dari nasi gurih yang memiliki cita rasa mirip dengan nasi uduk. Biasanya, nasi ini disajikan dengan ayam suwir yang disertai dengan sayur labu, telur rebus, dan sambal secukupnya. Tempat kuliner ini terletak di Jalan Teuku Umar, Keprabon, dan bisa kamu kunjungi mulai dari jam 16.00 hingga 01.00 dini hari. Mengenai harga, nikmati Nasi Liwet ini dengan kisaran Rp 10.000 hingga Rp 20.000.
3. Nasi Soto Ayam Gading
Jika kamu berada di kawasan Gading Kidul pada pagi hari, pastikan untuk mampir ke Nasi Soto Gading di Jalan Brigjen Sudiarto No 75. Dibuka sejak pukul 06:00, Nasi Soto Gading adalah pilihan sarapan yang sempurna. Satu porsi soto ini mencakup nasi, sohun, suwiran daging ayam, dan kentang yang disiram dengan kuah bening. Jika kamu suka, ada pilihan untuk menambahkan lauk lain seperti ampela, sate usus, dan sate telur puyuh.
Menariknya, Nasi Soto Gading ini menjadi tempat kuliner langganan bagi Presiden Joko Widodo. Tidak hanya Jokowi, ternyata beberapa pejabat negara juga pernah mampir ke sini, termasuk Agum Gumelar dan Megawati. Jadi, semakin penasaran untuk mencicipinya, bukan?
4. Sate Kambing HJ. Bejo
Jika kamu adalah pencinta kuliner sate, pengalaman kulinermu tidak akan lengkap tanpa mencoba sate buntel. Sate buntel adalah potongan daging kambing cincang yang dibungkus dengan lemak kambing, kemudian dipanggang. Selain menikmati sate buntel, di sini juga tersedia menu-menu lain seperti gule, tongseng, dan tengkleng. Ketika berkunjung ke Solo, pastikan kuliner satu ini masuk dalam daftar destinasi kulinermu.
Bahkan, Presiden Joko Widodo sendiri telah menjadi pelanggan tetap di warung ini jauh sebelum beliau menjabat sebagai Walikota Solo. Sate Kambing Hj. Bejo ini terletak di Jalan Lojiwetan. Jika Presiden saja sudah menjadi langganan di sini, saat kamu sedang berwisata di Solo, jangan lupa untuk mencicipi kuliner yang tak kalah lezat ini.
5. Sambal Tumpang Pecel Bu Kis
Menu andalan di tempat kuliner ini memang pecel, namun dengan sentuhan unik. Berbeda dari warung pecel pada umumnya, yang berlokasi di belakang Pengadilan Negeri Solo ini juga menyajikan sambel tumpang. Sambel tumpang terbuat dari irisan tahu putih, tahu goreng, rempah-rempah, krecek, dan tempe yang telah matang. Sambel ini memukau dengan perpaduan cita rasa pedas, gurih, dan manis yang memanjakan lidah.
Biasanya, pengunjung menikmati sambel tumpang dengan disajikan bersama nasi putih hangat atau bubur beras, ditambah dengan taoge dan bayam segar. Kamu bisa mengunjungi Sambel Tumpang Pecel Bu Kis setiap hari dari pukul 07:00 hingga 14:00.
6. Pecel Ndeso Warung Pecel Solo
Warung Pecel Solo, yang juga dikenal sebagai Warung Ndeso Resto, tidak hanya menghidangkan kuliner tradisional, tapi juga memberikan pengalaman etnik khas Solo. Terletak di Jalan Dr. Soepomo No. 55 Mangkubumen Solo, Warung Pecel Solo buka dua kali setiap harinya: pukul 08.00 – 16.00, dan 18.00 – 22.00.
Menu istimewa di restoran ini adalah pecel ndeso, di mana nasi merah dipadukan dengan daun bayam, daun kenikir, daun pepaya, kembang turi, dan jantung pisang, disiram dengan sambel pecel yang menggoda dengan rasa manis-pedas.
Selain itu, Warung Pecel Solo juga menawarkan berbagai minuman tradisional seperti Temu Lawak, Beras Kencur, Jahe Pandan, dan Kunir Asem Sirih, yang dapat dinikmati baik dingin maupun hangat.
7. Timlo Sastro
Untuk yang belum familiar, timlo adalah sejenis sup dengan kaldu bening yang disajikan dengan daging ayam suwir, hati dan ampela, sosis solo, dan potongan telur pindang. Untuk menikmatinya, bisa langsung disantap atau dicampur dengan nasi. Rasanya semakin nikmat dengan tambahan sambal dan perasan jeruk nipis.
Di Solo, terdapat banyak penjual timlo yang dapat ditemui. Salah satu yang populer dan terkenal dengan kualitasnya adalah Timlo Sastro di Jalan Kapten Mulyadi No. 8, belakang Pasar Gedhe, Solo. Secara lokal, warga Solo sering menyebutnya Timlo Mbalong, mengacu pada lokasi Pasar Gedhe yang terletak di Kampung Balong. Saat musim liburan, Timlo Solo ini selalu ramai dengan pengunjung.
Dengan harga Rp 20 ribu, kamu bisa menikmati seporsi Timlo lengkap di sini. Tidak mengherankan jika kamu melihat antrean panjang, karena kuliner ini memang sangat diminati. Warung ini buka mulai pukul 06.00 hingga 15.30 sore.
8. Serabi Notosuman
Berdiri sejak tahun 1923, Serabi Notosuman telah menjadi legenda di kancah kuliner Solo. Meski telah lama berkecimpung, kepopuleran kuliner ini tidak surut dan tetap menjadi favorit karena kelezatannya yang tak tertandingi. Dibuat dari adonan tepung beras dan santan, serabi di sini memiliki tekstur lembut dengan pinggiran yang renyah, semuanya dipersiapkan secara tradisional menggunakan tungku kecil.
Serabi Notosuman menawarkan dua varian rasa, yaitu polos dan cokelat. Satu porsi serabi terdiri dari sepuluh buah dan dihargai sekitar Rp 20.000 untuk serabi polos dan Rp 25.000 untuk serabi cokelat. Selain dinikmati di tempat, serabi ini juga dapat dijadikan sebagai oleh-oleh khas dari Solo. Jadi, kunjungi Jalan Mohammad Yamin No. 28 jika ingin membawa pulang kelezatan ini.
9. Soto Triwindu
Kuliner soto yang dikenal dengan nama Soto Triwindu di Kota Solo, Jawa Tengah, meraih pengakuan atas kelezatannya dari Wali Kota Solo dan Hengky Koestanto. Soto Triwindu adalah jenis soto yang menggunakan daging sapi dengan kuah bening yang memiliki sedikit kecoklatan akibat rempah-rempah yang digunakan. Kuah soto ini memiliki cita rasa gurih dan segar, sempurna dinikmati dengan kecap, sambal, serta sedikit perasan jeruk nipis. Potongan daging dalam soto ini tipis dan lebar, memberikan sensasi kenikmatan tanpa kesulitan saat dikunyah.
Lokasi Soto Triwindu berada di Jalan Teuku Umar, RT 01 RW 01, Keprabon, Banjarsari, Solo. Warung makan ini buka mulai pukul 06.00 hingga 16.00 WIB, tetapi perlu diingat bahwa warung ini kadang tutup lebih awal jika persediaan sotonya habis. Setiap porsi Soto Triwindu terdiri dari nasi, irisan daging, dan tauge yang disiram dengan kuah bening, serta ditaburi irisan seledri dan bawang goreng. Harga satu mangkuk soto di Soto Triwindu adalah Rp 10.000.
Warung ini juga menawarkan berbagai lauk-pauk seperti tempe, bakwan udang, sate telur puyuh, paru goreng, dan jeroan sapi. Sebagai pelengkap, terdapat peyek, kerupuk, dan karak yang disajikan dalam toples. Untuk menyegarkan tenggorokan setelah menikmati soto lezat, warung ini menyediakan berbagai minuman seperti es teh, es jeruk, es beras kencur, dan beberapa minuman hangat lainnya.
Kelezatan Soto Triwindu mendapat banyak ulasan positif di Google Review, dengan lebih dari 3.000 ulasan yang memberikan testimoni positif. Jadi, jika Anda penasaran untuk mencicipi kelezatan Soto Triwindu, selamat mencoba!
10. Sumber Bestik Pak Darmo Honggowongso
Bestik Solo adalah hidangan yang kaya rasa dan beragam, terbuat dari cincangan daging, lidah, dan jeroan. Menawarkan variasi menu seperti bestik daging sapi, bestik lidah sapi, bestik jeroan sapi, bestik dadar lidah, bestik ayam, hingga bestik brutu, hidangan bestik ini dapat dengan mudah ditemukan di warung kaki lima. Salah satu warung kaki lima terkenal yang selalu ramai pengunjung dan dikenal dengan menu bestiknya adalah Warung Sumber Bestik Pak Darmo.
Terletak di Jalan Honggowongso No.94 (Depan SMA Al-Islam 1 Surakarta), warung ini mempertahankan konsep tenda kaki lima meskipun memiliki bangunan permanen. Dengan lebih dari 5 cabang di Solo, Bali, dan Semarang, Warung Sumber Bestik Pak Darmo mengkhususkan diri dalam menyajikan bestik, nasi goreng, dan risoles.
Bestik lidah adalah salah satu hidangan yang paling diminati. Lidah sapi cincang disajikan dalam kuah kental berwarna coklat yang terbuat dari campuran kaldu, kecap, dan mayones ala Solo. Hidangan bestik ini disajikan dengan potongan kentang goreng, buncis, selada, dan wortel rebus. Didirikan pada tahun 1989 oleh Pak Widadi dan ayahnya, Pak Darmo, warung ini mempertahankan konsep warung kaki lima dan menyajikan menu-menu yang tidak berubah sejak pertama kali didirikan.
11. Nasi Liwet Yu Sani Solo Baru
Solo memiliki kelezatan nasi liwet yang sayang untuk dilewatkan, mirip dengan kepopuleran nasi ayam di Semarang. Salah satu tempat terkenal untuk menikmati nasi liwet yang lezat adalah Warung Nasi Liwet Yu Sani, yang selalu ramai pengunjung terutama saat malam hari. Warung ini terletak di Jalan Veteran, Gemblegan, Solo, dan dikenal dengan racikan nasi liwetnya yang telah ada selama 33 tahun.
Yu Sani, pendiri warung ini, awalnya berjualan keliling, dan keberadaannya semakin terkenal saat pembangunan Solo Baru berlangsung. Harga satu porsi nasi liwet dijual seharga Rp12 ribu, dengan porsi yang cukup memuaskan. Tekstur nasinya sangat lembut dan memiliki rasa gurih yang kuat, terutama ketika dinikmati bersama dengan areh. Lauk pada hidangan ini melibatkan suwiran ayam, telur rebus, dan potongan ayam kampung, semuanya menambah kelezatannya. Bagi pecinta pedas, tambahkan cabai rebus utuh yang tersedia.
Selain itu, Warung Nasi Liwet Yu Sani juga menyediakan berbagai pilihan lauk tambahan seperti ati ampela, telur rebus, kepala ayam, ceker, tempe tahu bacem, hingga telur muda, dengan harga bervariasi, mulai dari Rp18 ribu termasuk nasi liwet. Jadi, jika Anda berkunjung ke Solo, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi nasi liwet yang lezat di Warung Nasi Liwet Yu Sani.
Tentang Kuliner Solo
Sejak zaman dahulu, makanan telah menjadi salah satu komponen penting dalam tradisi Jawa, dan hal ini tetap berlaku di Solo.
Keraton Surakarta, yang konsisten menjaga dan memelihara tradisi Jawa, memainkan peran penting dalam menciptakan hidangan khas Solo dengan berbagai rasa yang unik.
Menurut buku “Kuliner Surakarta: Menciptakan Rasa Penuh Nuansa,” berbagai hidangan yang melengkapi adat dan tradisi Jawa terdokumentasi dengan jelas dalam naskah Serat Centhini. Selain pengaruh Jawa, keberadaan beberapa suku seperti Cina dan Arab di Solo juga memberikan sumbangan signifikan terhadap adanya akulturasi budaya, khususnya dalam bidang kuliner.
Contoh konkret dari akulturasi budaya dalam kuliner khas Solo terlihat pada hidangan gulai dan sate yang dipengaruhi oleh masakan Arab, serta hidangan timlo dan wedang yang mendapat inspirasi dari masakan Tionghoa. Bahkan, pada masa penjajahan Belanda, terjadi pengaruh yang menciptakan makanan khas seperti Selat Solo dan Bestik Lidah. Semua ini mencerminkan kekayaan dan keragaman kuliner di Solo yang melibatkan berbagai unsur budaya.
Dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang tercatat dalam Serat Centhini yang ditulis oleh Paku Buwono V (1814), konsumsi makanan masyarakat Jawa umumnya dilakukan tiga kali sehari, dengan dua kali makan camilan. Tradisi makan bersama keluarga sangat umum, di mana semua anggota keluarga biasanya makan bersama-sama. Adat Jawa yang kental tercermin dalam tradisi makan bersama di rumah.
Etika dan kesopanan memiliki peran penting dalam makanan bersama. Selalu dijunjung tinggi, etika ini mencakup kebijakan untuk menghindari membuat suara atau berbicara saat makan. Selain itu, ukuran porsi makanan yang diambil mengikuti aturan kesopanan, tidak lebih atau kurang, melainkan secukupnya. Ini mencerminkan norma dan nilai-nilai budaya yang mendalam dalam masyarakat Jawa terkait dengan santap bersama sebagai momen yang penuh kehormatan dan rasa tanggung jawab keluarga.